Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo memaparkan pertumbuhan ekonomi Jateng Triwulan ketiga tahun ini, yang tumbuh sebesar 5,13 persen. |
Semarang-Perbaikan perekonomian global yang terjadi, mendorong pemulihan ekonomi domestik setelah sempat tertahan. Pada 2017 ini, ekonomi global diperkirakan tumbuh hingga 3,6 persen.
Membaiknya perekonomian global dan berpengaruh pada perekonomian di Tanah Air, terjadi pada semester kedua tahun ini yang semakin menguat. Hal itu didukung kinerja ekspor, investasi yang terus membaik dan komitmen belanja pemerintah. Sehingga, perekonomian dalam negeri pada 2017 ini diperkirakkan tumbuh sekira 5,1 persen dengan stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo mengatakan dengan kondisi perekonomian yang terjadi sekarang ini, diperkirakan laju inflasi mencapai 3-3,5 persen dan masih sesuai dengan sasaran inflasi 2017.
Dengan kondisi tersebut, jelas Ponco, perekonomian di Jawa Tengah ikut terdorong tumbuh positif. Bahkan, transaksi ekspor provinsi ini ke Amerika Serikat, Eropa dan Tiongkok juga semakin menguat. Ditambah lagi, investasi di sektor infrastruktur juga mengalami pertumbuhan hingga 7,35 persen.
"Pada triwulan ketiga 2017 ini perekonomian Jawa Tengah mengalam pertumbuhan sebesar 5,13 persen. Ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, hanya 5,06 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jateng di triwulan ketiga didorong percepatan pertumbuhan ekspor, investasi dan konsumsi pemerintah," kata Ponco.
Lebih lanjut Ponco menjelaskan, dengan pertumbuhan perekonomian Jateng yang terus menguat, dirinya berkeyakinan inflasi di provinsi ini tetap berada di level stabil. Yakni di kisaran 3,19 persen pada November 2017. Sedangkan dari Januari-November 2017, inflasinya sebesar 2,97 persen.
"Saya yakin, sampai akhir tahun, masih sesuai target. Yaitu empat persen plus minus satu persen," ujarnya.
Namun demikian, lanjut Ponco, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng diminta tetap menjaga laju inflasi di provinsi ini. Terutama di tahun depan. Sebab, tren 2018 diperkirakan ada risiko global yang harus diantisipasi dan mendapat perhatian. Yakni, tren pengetatan moneter di negara maju dan memicu penarikan modal di negara berkembang. Serta, risiko memanasnya politik di masing-masing negara. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar