Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Semarang-Pada November 2017 kemarin, kelompok transportasi bersama jasa komunikasi dan keuangan menyumbang terjadinya inflasi di Jawa Tengah sebesar 0,17 persen. Sehingga, di Jateng terjadi inflasi sebesar 0,29 persen pada November 2017.
Kelompok tarif angkutan ini, jarang dipantau Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Tim Pengawasan Inflasi Daerah (TPID). Sehingga, ketika terjadi kenaikan pada tarif angkutan luput dari pengamatan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan menjelang tutup tahun ini, pihaknya akan memantau pergerakan tarif angkutan, agar tidak menyumbang kenaikan inflasi cukup tinggi. Karena, biasanya menjelang akhir tahun, banyak orang yang melakukan perjalanan liburan.
Menurut Ganjar, yang paling banyak dicari di akhir tahun adalah moda angkutan udara dan laut. Karena, masyarakat cenderung memilih liburan ke luar pulau atau luar negeri.
Pada penghitungan laju inflasi mendatang, jelas Ganjar, poin jasa transportasi akan masuk dalam pemantauan.
"Mungkin akhirnya, salah satu indikator jalan tol bisa kita masukkan. Dulu kan kita tidak pernah menghitung hal-hal yang seperti itu. Ternyata, tarif angkutan itu bisa menyebabkan inflasi. Maka, cara paling gampang ya itu dimasukkan menjadi indikator inflasi," kata Ganjar.
Lebih lanjut mantan anggota DPR RI itu menjelaskan, ke depan tim dari Dinas Perhubungan akan dilibatkan, agar tidak kecolongan dengan kenaikan tarif angkutan umum.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Margo Yuwono menyatakan laju inflasi pada November 2017 sebesar 0,29 persen. Angka tersebut lebih tinggi, bila dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang hanya 0,20 persen.
Menurutnya, terjadinya inflasi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkann naiknya sejumlah kelompok pengeluaran masyarakat. Yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,96 persen, kelompok kesehatan (0,51 persen), kelompok transportasi-komunikasi dan jasa keuangan (0,17 persen).
Lebih lanjut Margo menjelaskan, penyebab utama terjadinya inflasi pada November 2017 adalah naiknya harga bawang merah, cabai merah, telur ayam ras dan beras. Sedangkan yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga bahan bakar rumah tangga, apel, kacang panjang, gula pasir dan wortel. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar