 |
| Seorang petugas lembaga pembiayaan syariah sedang melayani calon nasabahnya. |
Semarang, Lembaga pembiayaan atau keuangan syariah di Indonesia terus tumbuh positif setiap tahun. Hal itu tidak lepas, Indonesia mayoritas penduduknya adalah beragama Islam. Sehingga, Indonesia berpeluang menjadi pusat keuangan syariah di dunia.
Berdasarkan data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Indonesia mempunyai 13 bank umum syariah, 21 unit usaha syariah, 167 bank pembiayaan rakyat syariah, 58 asuransi syariah, tujuh modal ventura syariah dan lebih dari lima ribu lembaga keuangan mikro syariah.
Saat ini, jumlah nasabah pembiayaan atau keuangan syariah sebanyak 23 juta nasabah. Sementara, indeks inklusi keuangan syariah baru 11,06 persen dan jauh dari indeks inklusi keuangan nasional yang mencapai 67,82 persen.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Hendri Saparini mengatakan sejak pascakrisis ekonomi melanda Indonesia 20 tahun lalu, pembiayaan syariah mengalami kebangkitan dan terus tumbuh positif. Hal itu tidak lepas, pembiayaan syariah lebih dekat dengan masyarakat sebagai nasabahnya. Bahkan, lembaga pembiayaan syariah memiliki keunggulan yang tidak dimiliki lembaga pembiayaan konvensional. Yakni, melakukan pendampingan kepada nasabahnya.
"Kalau kita melihat dari daata pembiayaan syariah itu tumbuh tinggi. Ini juga menurut saya menjadi catatan kita, bahwa kemudian kenapa pembiayaan syariah itu relatif tumbuh tinggi. Salah satunya karena pembiayaan syariah umumnya dia melakukan pendampingan kepada nasabah UMKM-nya," kata Hendri.
Dengan masih banyak pelaku UKM yang membutuhkan pendanaan, lanjut Hendri, maka lembaga pembiayaan syariah terus tumbuh. Karena, lembaga pembiayaan syariah memberikan kelebihan dibanding pembiayaan konvensional. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar