Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sejak jauh hari, sudah melakukan antisipasi terjadi bencana alam. Mulai dari penyiapan logistik, penyiapan daerah evakuasi hingga meminta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing kabupaten/kota menyebar nomor telepon tanggap bencana.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga telah meminta masing-masing pemkab/pemkot, untuk selalu intens melakukan sosialisasi tentang kebencanaan melalui media sosial yang dimiliki. Sehingga, warganya selalu waspada dan antisipasi jika terjadi bencana alam. Misalnya banjir atau tanah longsor.
Terkait dengan bencana banjir yang melanda permukiman di Kelurahan Mangkang Wetan, jelas Ganjar, sudah saatnya ada upaya lebih tersistem untuk mengatasinya. Normalisasi Sungai Beringin yang akan dilakukan pada tahun depan merupakan salah satu cara, untuk mengatasi persoalan banjir.
Namun demikian, lanjut politikus PDIP tersebut, wacana relokasi bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir bisa dilakukan. Misalnya, dengan membuat hunian vertikal semacam kondominium atau rumah susun (rusun).
"Sebenarnya kalau kita biisa ngobrol dan warganya setuju, kami berikhtiar untuk itu (rumah susun) dan kami lebih senang. Teorinya sebenarnya tidak sulit, apalagi kalau ngambil kasus banjir Semarang. Semarang itu kan kota menuju metropolitan, apa iya rumah-rumahnya kecil-kecil? Bagaimana kalau kita buatkan rumah bertingkat model kondominium atau rumah susun?," kata Ganjar.
Sementara itu, terkait dengan anggaran kebencanaan, lanjut Ganjar, Pemprov Jateng memiliki dana sebesar Rp30 miliar dan siap digunakan. Misalnya untuk warga yang rumahnya rusak diterjang banjir, pemprov akan membantu santunan sebesar Rp10 juta untuk perbaikan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar