Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono (dua dari kiri) memeriksa alat kelengkapan SAR personel Brimob Polda Jateng, Kamis (30/11). |
Semarang-Sejumlah daerah di Jawa Tengah diketahui terdampak lintasan badai siklon tropis Cempaka, dan menyebabkan curah hujan di wilayah tersebut cukup tinggi. Yakni di Kabupaten Wonogiri, Sukohargo dan Klaten.
Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Wonogiri misalnya, merendam 18 kecamatan. Sehingga, kepala daerah setempat memberlakukan status tanggap darurat pada Rabu (29/11) dan berlaku selama tujuh hari ke depan. Sedangkan di Kabupaten Klaten, ada enam kecamatan yang terendam banjir dan ratusan hektare areal persawahan tergenang air.
Guna membantu personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengatasi kebencanaan di daerah rawan, Polda Jateng juga akan membantu tugas kemanusiaan di lapangan. Pernyataan itu dikatakan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono, ketika memimpin apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan Operasi Aman Nusa II menghadapi bencana, di Mako Brimob Srondol, Kamis (30/11).
Menurut kapolda, pihaknya akan menurunkan seribu personel dari sejumlah kesatuan yang dimiliki. Baik dari satuan reserse dan kriminal, satuan lalu lintas, satuan pembinaan masyarakat (binmas), satuan Brigade Mobil (Brimob) dan sebagianya. Hal itu dilakukan, agar semua personel selalu siap menghadapi bencana ketika diterjunkan ke lapangan.
Namun demikian, jelas Condro, personel yang akan diterjunkan tetap harus mengantongi sertifikasi penanganan kebencanaan atau SAR. Sehingga, ketika menolong masyarakat dalam kondisi siap dan sedia.
"Personel yang kami terjunkan ke daerah bencana di Jawa Tengah sekitar seribu orang. Mereka harus punya sertifikasi SAR yang dikirim ke daerah bencana. Saat ini kan di Wonogiri yang paling parah terkena badai Cempaka, dan masih ada satu orang hilang," kata Condro.
Lebih lanjut Condro menjelaskan, seluruh personel yang diterjunkan ke daerah bencana akan siaga penuh hingga Januari 2018.
"Intinya, Polda Jateng siap untuk mengamankan akhir tahun ini, agar bencana tidak sampai menimbulkan korban jiwa," tegasnya.
Diketahui, Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis BMKG pada Senin (27/11) kemarin, melaporkan terbentuknya bibit siklon tropis Cempaka. Siklon tropis itu terbentuk di perairan pesisir selatan Jawa Tengah, pada koordinat 8,6 Lintang Selatan dan 110,8 Bujur Timur atau sekira 100 kilometer selatan tengggara Cilacap.
Kemunculan siklon tropis Cempaka, menyebabkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar