Sejumlah buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Tengah menaburkan bunga di depan pintu gerbang kantor gubernuran, Jumat (24/11). |
Semarang, Puluhan massa buruh yang mengatasnamakan Aliansi Buruh Jawa Tengah bersama Aliansi Buruh Kota Semarang, melakukan aksi unjuk rasa di dua tempat di Kota Semarang, Jumat (24/11). Tempat pertama yang didatangi para buruh adalah Balaikota Semarang dan selanjutnya di kantor gubernuran.
Massa buruh yang berjumlah kurang lebih 30 orang itu, menyuarakan aksi penolakan upah murah yang belum lama ini ditetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam surat keputusan Nomor 560/94 Tahun 2017 tentang Upah Minimum di 35 kabupaten/kota.
Koordinator lapangan Aliansi Buruh Jawa Tengah Zainudin mengatakan kebijakan yang diambil gubernur pada 20 November 2017, telah mengecewakan dan menyakiti masyarakat pekerja. Sebab, pekerja di Jawa Tengah berharap bahwa kebijakan yang bakal dibuat gubernur mampu mewujudkan kesejahteraan bagi pekerja.
Menurutnya, kebijakan yang dibuat gubernur Jawa Tengah telah memiskinkan buruh secara sistematis dan terstruktur. Karena, berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan itu menyengsarakan pekerja dan justru diterapkan para kepala daerah di Jawa Tengah.
Oleh karena itu, jelas Zainudin, sambil membawa bukti berupa kontrak sosial yang pernah dibuat Ganjar Pranowo saat Pemilihan Gubernur 2013 lalu buruh ingin mengingatkan kembali orang nomor di Jawa Tengah itu terhadap janjinya.
"Maka dari itu, kami dari Aliansi Buruh Jawa Tengah menyatakan sikap akan mencabut dukungan Ganjar Pranowo dan partai politik yang tidak pro terhadap buruh serta tidak memerjuangkann nasib buruh. Saat kontrak sosial yang ditandatangani Ganjar dulu, menjanjikan upah buruh akan diselaraskan dengan pembangunan di Jawa Tengah. Ternyata, janjinya tidak pernah dibuktikan sampai sekarang," tegas Zainudin.
Namun demikian, lanjut Zainudin, pihaknya masih memertimbangkan untuk mengajukan gugatan terhadap keputusan dari Ganjar Pranowo dan menunggu usulan dari sejumlah elemen buruh lainnya di seluruh Jawa Tengah.
Sementara, selama puluhan buruh menggelar aksi di depan kantor gubernuran mendapat penjagaan dari aparat kepolisian hingga membubarkan diri. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar